Foto Kegiatan :
Rabu, 11 Juni 2025
Desa Belajar Statistik: Pemkab Gresik dan BPS Gelar Pembinaan Literasi Data bagi Aparatur Desa
Gresik – Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Asisten 1 Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan, bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik, menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Literasi Statistik: Materi Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data pada Rabu, 11 Juni 2025. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Graita Eka Praja ini diikuti oleh seluruh desa binaan Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) tahun 2022–2025.
Kepala BPS Kabupaten Gresik, Ir. Indriya Purwaningsih, M.T., dalam laporannya menjelaskan bahwa pembinaan ini merupakan lanjutan dari program yang telah berjalan sejak 2022. Program tersebut telah mendorong peningkatan kapasitas desa dalam pengumpulan dan pemutakhiran data, penyusunan profil desa, serta pemahaman terhadap proses bisnis statistik. Tujuan utama dari pembinaan kali ini adalah untuk memperkuat kemampuan desa dalam mengolah, menganalisis, dan menyajikan data secara mandiri, sehingga desa mampu menjadi produsen data yang berkualitas.
Acara dibuka secara resmi oleh Suprapto, A.P., M.Si., Asisten 1 Sekda Gresik, yang menekankan pentingnya data statistik dalam pembangunan desa. Ia menyampaikan bahwa desa adalah ujung tombak pembangunan nasional, sejalan dengan misi pemerintahan Prabowo-Gibran yang ingin membangun Indonesia dari bawah, dari desa. Namun, menurutnya, masih banyak desa yang belum optimal dalam mengelola data yang dimiliki. Oleh karena itu, literasi statistik di tingkat desa harus diperkuat agar kebijakan pembangunan dapat berbasis pada data yang akurat.
Dalam arahannya, Suprapto juga menegaskan bahwa setiap desa peserta pembinaan wajib menghasilkan tiga output utama: Monografi Desa 2025, Profil Desa 2025, dan Infografis berbasis data terkini. Seluruh hasil tersebut harus diserahkan paling lambat tanggal 30 Juni 2025. Arahan ini turut diperkuat oleh Kepala BPS Gresik yang menambahkan bahwa desa perlu lebih aktif dan mandiri dalam menyelenggarakan kegiatan statistik, karena data yang kuat menjadi fondasi utama dari kebijakan yang tepat sasaran.
Materi pelatihan disampaikan oleh Windari Rachmadiah Putri, SST, dari BPS Gresik. Ia memaparkan tiga pokok materi yang menjadi inti dari pembinaan, yaitu pengolahan data menggunakan Pivot Table dan Pivot Chart, analisis data deskriptif, serta teknik penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, dan infografis. Penyampaian materi dilakukan secara aplikatif dan disertai dengan praktik langsung agar mudah diterapkan oleh aparatur desa.
Peserta dibimbing membuat tabel satu arah, dua arah, hingga tiga arah dengan menggunakan data simulasi penduduk Desa tertentu. Selanjutnya, mereka diminta melakukan analisis sederhana dari data tersebut dan menyajikannya dalam bentuk grafik batang, lingkaran, dan grafik komponen. Pelatihan dilanjutkan dengan penyusunan infografis berbasis data desa masing-masing, menggunakan alat bantu daring seperti Canva. Infografis ini diharapkan mampu menyampaikan informasi statistik secara ringkas, menarik, dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Untuk mengukur pemahaman peserta, panitia memberikan pretest di awal dan posttest di akhir sesi. Hasil posttest menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan peserta. Sebagai bentuk apresiasi, dua peserta dengan nilai tertinggi mendapatkan penghargaan. Eystu Arif dari Desa Doudo terpilih sebagai peserta terbaik pertama, diikuti oleh Mahmudi dari Desa Leran di posisi kedua. Keduanya dinilai aktif dan unggul dalam praktik pengolahan serta visualisasi data.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 16.30 WIB ini ditutup dengan semangat baru dari para peserta untuk membangun desa berbasis data. Pembinaan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi aparatur desa, tetapi juga memperkuat budaya statistik sebagai landasan dalam merancang kebijakan yang berpihak pada kebutuhan riil masyarakat desa.