Gresik – Komitmen Desa Leran dalam membangun tata kelola data yang baik semakin nyata. Pada Rabu, 18 Juni 2025, digelar rapat bertajuk Rapat Kebermanfaatan Desa Cantik, Penyusunan Video Agen Statistik, dan Monitoring Pendataan Minggu ke-3, yang berlangsung pukul 09.00 hingga 13.30 WIB di Balai Desa Leran. Rapat ini dihadiri oleh para Agen Statistik dan Tim Desa Cantik dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gresik.
Kegiatan dibuka dengan pemaparan lanjutan dari rapat koordinasi sebelumnya yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Gresik pada 16 Juni 2025. Rapat tersebut membahas perlindungan bagi warga yang masuk dalam kategori pekerja rentan. Program ini didanai oleh BPJS Ketenagakerjaan melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik. Karena dana CSR perusahaan baru tersedia pada akhir tahun, untuk sementara dialokasikan anggaran sebesar Rp200 juta untuk melindungi pekerja berisiko tinggi yang belum terjangkau APBD, seperti buruh tani, nelayan, tukang ojek, penjaga makam, dan relawan BPBD. Desa Leran menjadi salah satu desa yang diprioritaskan, dan diminta segera menyerahkan data pekerja rentan paling lambat 30 Juni 2025.
Sejalan dengan arahan tersebut, progres pendataan di lapangan menunjukkan hasil menggembirakan. Hingga tanggal 18 Juni 2025, tercatat 1.667 kepala keluarga dari total 1.732 target telah terdata. Hanya tersisa 65 KK yang belum terjangkau, dan dengan sisa waktu efektif tiga hari, target penyelesaian pendataan pada 21 Juni dinilai sangat mungkin tercapai. Tim pendata diharapkan menjaga ritme kerja dan memastikan seluruh KK masuk dalam cakupan.
Selain itu, rapat juga membahas finalisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) permintaan data desa. Dokumen ini akan segera diunggah ke website resmi desa dan dibagikan melalui kanal media sosial sebagai bentuk keterbukaan informasi publik. SOP tersebut disusun agar setiap permintaan data dapat dikelola secara tertib, transparan, dan terdokumentasi dengan baik.
Dalam upaya memperkuat kemampuan penyajian data, para agen statistik desa juga mulai menyusun video edukatif tentang cara mengolah dan menyajikan data. Video ini dibuat menggunakan data sementara hasil pendataan pekerja rentan dan akan diperbarui setelah seluruh proses rampung. Tujuannya bukan hanya sebagai dokumentasi, tetapi juga sebagai media pembelajaran bagi desa lain. Visualisasi dalam video memuat beragam jenis grafik dan tabel, seperti grafik lingkaran tentang status perkawinan, kelompok umur, dan partisipasi sekolah, serta grafik batang dan tabel dua arah yang menunjukkan hubungan antara status pekerjaan dan jenis kelamin.
Video disusun secara mandiri oleh para agen statistik desa, seperti Mahmudah dan Rindi, yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan literasi statistik. Mereka memanfaatkan alat bantu seperti Pivot Table untuk menyajikan data secara lebih informatif dan menarik. Hasil kerja mereka memperlihatkan bahwa aparatur desa mampu menguasai teknik dasar analisis data dan menyampaikan informasi secara visual yang mudah dipahami.
Rapat ini menjadi momen penting untuk meninjau kembali manfaat Program Desa Cantik yang selama ini didorong oleh BPS. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, desa diharapkan tidak hanya menjadi objek kebijakan, tetapi juga mampu menyusun kebijakannya sendiri berbasis data yang mereka kumpulkan dan kelola. Data bukan lagi sekadar angka, tetapi menjadi dasar untuk perlindungan sosial, perencanaan pembangunan, dan peningkatan kualitas hidup warga desa.
Dengan pencapaian ini, Desa Leran menunjukkan bahwa desa mampu menjadi pelaku utama dalam gerakan literasi statistik dan pengelolaan data yang baik. Harapan ke depan, model seperti ini dapat direplikasi di desa-desa lain sebagai bagian dari transformasi menuju desa yang cerdas dan mandiri berbasis data.